KONSEP DASAR BASIS DATA
Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat
diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sstem
informasi diperlukan basis data sebagai media penyimpanan data. Kehadiran basis
data dapat meningkatkan Daya saing perusahaan tersebut. Basis data dapat
mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan, menghasilkan informasi dengan
cepat dan tepat sehingga membantu pengambilan keputusan untuk segera memutuskan
suatu masalah berdasarkan informasi yang ada.
Banyak aplikasi yang dibuat dengan berlandaskan pada
basis data antara lain: semua transaksi perbankan, aplikasi pemesanan dan
penjadwalan penerbangan, proses regristasi dan pencatatan data mahasiswa pada
perguruan tinggi, aplikasi pemrosesan penjualan, pembelian dan pencatatan data
barang pada perusahaan dagang, dll
Beberapa informasi pada perusahaan retail seperti jumlah
penjualan, mencari jumlah stok penjualan, mencari jumlah stok yang tersedia,
barang apa yang paling laku di jual pada bulan ini, dan berapa laba bersih perusahaan
dapat diketahui dengan mudah dengan basis data. Pada perpustakaan, adanya
aplikasi pencarian data buku berdasarkan judul, pengarang atau kriteria lain
dapat mudah dilakukan dengan basis data.
Dengan memanfaatkan teknologi jaringan, kemampuan basis
data dapat dapat dioptimalkan. Misalnya transaksi antar cabangpada sebuah
perbankan secara online. Begitu banyak yang dapat diperoleh dengan pemanfaatan
basis data. Basis data dapat meningkatkan daya guna perangkat computer yang
mungkin tadinya hanya untuk keperluan game atau pengetikan dengan aplikasi
office.
DEFINISI BASIS DATA
Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data
sendiri merupakan fakta mengenai obyek, orang, dan lain-lain. Data dinyatakan
dengan nilai (angka,deretan karakter, atau symbol). Basis data dapat
didefinisikn dalam berbagai sudut pandang seperti berikut:
- Himpunan
kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa
sehingga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah.
- Kumpulan
data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa
tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi kebutuhan.
- Kumpulan
file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media
penyimpanan elektronik.
TUJUAN BASIS DATA
Basis
data bertujuan untuk mengatur data sehingga diperoleh kemudahan, ketepatan, dan
kecepatan dalam pengambilan kembali.
Multiple User
Basis data memungkinkan pengguna data bersama-sama oleh
banyak pengguna pada saat yang bersamaan atau pada saat yang berbeda. Dengan meletakkan
basis data pada bagian server yang bisa diakses kesemua pengguna dari banyak
klient, kita sudah menyediakan akses kesemua pengguna dari computer klient ke
sumber informasi yaitu basis data.
MANFAAT/KELEBIHAN BASIS DATA
Banyak memanfaat yang dapat kira peroleh dengan
menggunakan basis data. Manfaat/kelebihan basis data diantaranya adalah:
1) Kecepatan
dan kemudahan (speed) Dengan
menggunakan basis data pengambilan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan
mudah.
2) Kebersamaan
pemakai Sebuah basis data
dapat digunakan oleh banyak user san banyak aplikasi. Untuk data-data yang
diperlukan oleh banyak orang/bagian. Tidak perlu dilakukan pencatatan
dimasing-masing bagian, tetapi cukup dengan satu basis data untuk dipakai
bersama.
3) Pemusatan
control data karena cukup
dengan satu basis data untuk banyak keperluan, pengontrolan terhadap data juga
cukup dilakuan di satu tempat saja.
4) Efesiensi
ruang penyimpanan (space) Dengan pemakain
bersama, kita tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan diberbagai tempat,
tetapi cukup satu saja sehingga ini akan menghemat ruang penyimpanan data yang
dimilikioleh sebuah organisasi. Dengan teknik perancangan basis data yang
benar, kita akan menyederhanakan penyimpanan sehingga tidak semua data harus
disimpan.
5) Keakuratan
(Accuracy) Penerapan secara
ketat aturan tipe data, domain data, keunikan data, hubungan antara data, dan
lain-lain, dapat menekan keakuratan dalam pemasukan/penyimpanan data.
6) Ketersediaan (availability) Dengan basis data kita dapat
mem-backup data, memilah-milah data mana yang masih diperlukan dan data mana
yang perlu kita simpan ke tempat lain.
7) Keamanan
(Security) Kebanyakan DBMS
dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna diberikan hak akses yang
berbeda-beda sesuai dengan pengguna dan posisinya. Basis data bisa diberikan
passwordnya untuk membatasi orang yang mengaksesnya.
8) Kemudahan
dalam pembuatan program aplikasi baru Pengguna basis
data merupakan bagian dari perkembangan teknologi. Dengan adanya basis data
pembuatan aplikasi bisa memanfaatkan kemampuan dari DBMS, sehingga pembuatan
aplikasi tidak perlu mengurusi penyimpanan data, tetapi cukup mengatur
interface untuk pengguna.
9) Pemakaian
secara langsung Basis data
memiliki fasilitas untuk melihat datanya secara langsung dengan tool yang
disediakan oleh DBMS. Untuk melihat data, langsung ke table ataupun menggunakan
query.
10) Kebebasan
data (Data Independence) Jika sebuah
program telah selesai dibuat, dan ternyata ada perubahan isi/struktur data.
11) User view Basis data
penyediaan pandangan yang berbeda-beda untuk tiap-tiap pengguna. Misalnya kita
memiliki data-data dari perusahaan yang bergerak dibidang retail.
KONSEP DASAR
Database => suatu susunan/kumpulan data Operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaanyang diorganisir/dikelola dan simpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentudengan menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi yang diperlukan pemakainya.
SISTEM DATABASE => suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan menggunakankomputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuahorganisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang diperlukan pemakai untuk kepentinganproses pengambilan keputusan.
KOMPONEN DASAR DARI SISTEM DATABASE
Terdapat 4 komponen pokok dari system database:
A. DATA
dengan ciri-ciri :
dengan ciri-ciri :
1. Data disimpan secara terintegrasi (Integrated)
Terintegrated yaitu Database merupakan kumpulan dari berbagai macam file dari aplikasi-aplikasi
yang berbeda yang disusun dengan cara menghilangkan bagian bagian yang rangkap (redundant)
2. Data dapat dipakai secara bersama-sama(shared)
Shared yaitu Masing-masing bagian dari database dapat diakses oleh pemakai dalam waktu yangbersamaan, untuk aplikasi yang berbeda.
B. Perangkat Keras (HARDWARE)
Terdiri dari semua peralatan perangkat keras komputer yang digunakan untuk pengelolaan sistem databaseberupa :
1. Peralatan untuk penyimpanan misalnya disk, drum, tape
2. Peralatan input dan output
3. Peralatan komunikasi data, dll
C. Perangkat Lunak (SOFTWARE)
1. Database Management System (DBMS)
2. Program-program aplikasi & prosedur-prosedur
D. Pemakai (USER)
Terbagi menjadi 3 klasifikasi :
1. Database Administrator (DBA), orang/tim yang bertugas mengelola system database secara keseluruhan
2. Programmer, orang/tim membuat program aplikasi yang mengakses database dengan menggunakanbahasa pemprograman
3. End user, orang yang mengakases database melalui terminal dengan menggunakan query language atauprogram aplikasi yang dibuat oleh programmer
APLIKASI DATABASE DALAM LIFE CYCLE
1. Pendefinisian Sistem (System definition)
1. Pendefinisian Sistem (System definition)
2. Perancangan Database (Database Design)
3. Implementation
Pendefinisian database secara konseptual, eksternal dan internal, pembuatan file–file database yang kosong sertaimplementasi aplikasi software.
KEUNTUNGAN PEMAKAIAN SISTEM DATABASE
1. Terkontrolnya kerangkapan data dan inkonsistensi
2. Terpeliharanya keselarasan data
3. Data dapat dipakai secara bersama-sama
4. Memudahkan penerapan standarisasi
5. Memudahkan penerapan batasan-batasan pengamanan.
KERUGIAN PEMAKAIAN SISTEM DATABASE
1. Mahal dalam implementasinya
2. Rumit/komplek
3. Penanganan proses recovery & backup sulit
4. Kerusakan pada sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait
TUJUAN PERANCANGAN DATABASE:
1. Untuk memenuhi informasi yang berisi kebutuhan–kebutuhan user secara khusus dan aplikasinya.
2. Memudahkan pengertian struktur informasi
3. Mendukung kebutuhan–kebutuhan pemrosesan dan beberapa objek penampilan (respone time,processing time dan strorage space)
1. Untuk memenuhi informasi yang berisi kebutuhan–kebutuhan user secara khusus dan aplikasinya.
2. Memudahkan pengertian struktur informasi
3. Mendukung kebutuhan–kebutuhan pemrosesan dan beberapa objek penampilan (respone time,processing time dan strorage space)
DATA PADA DATABASE DAN HUBUNGANNYA
Ada 3 jenis data pada sistem database, yaitu:
1. Data operasional dari suatu organisasi, berupa data yang disimpan didalam databas
2. Data masukan (input data), data dari luar sistem yang dimasukan melalui peralatan input (keyboard)yang dapat merubah data operasional
3. Data keluaran (output data), berupa laporan melalui peralatan output sebagai hasil dari dalam sistemyang mengakses data operasional
4. Pengambilan dan Konversi Data (Loading atau data convertion)
Database ditempatkan dengan baik, ada dapat di tempatkan kembali sesuai dengan format sistem databasenya
7. Monitoring dan Maintenance
Montoring adalah proses pemantau performa dari database, jika performa database menurun maka dapatdilakukan proses tuning dan reorganized.
Maintenance adalah proses manajemen database selama database berjalan dan jika ada perubahanmaka dapat dilakukan upgrade.
FASE PROSES PERANCANGAN DATABASE
1. Pengumpulan dan analisa
2. Perancangan database secara konseptual
3. Pemilihan DBMS
4. Perancangan database secara logik (data model mapping)
5. Perancangan database secara fisik
Ada 3 jenis data pada sistem database, yaitu:
1. Data operasional dari suatu organisasi, berupa data yang disimpan didalam databas
2. Data masukan (input data), data dari luar sistem yang dimasukan melalui peralatan input (keyboard)yang dapat merubah data operasional
3. Data keluaran (output data), berupa laporan melalui peralatan output sebagai hasil dari dalam sistemyang mengakses data operasional
4. Pengambilan dan Konversi Data (Loading atau data convertion)
Database ditempatkan dengan baik, ada dapat di tempatkan kembali sesuai dengan format sistem databasenya
7. Monitoring dan Maintenance
Montoring adalah proses pemantau performa dari database, jika performa database menurun maka dapatdilakukan proses tuning dan reorganized.
Maintenance adalah proses manajemen database selama database berjalan dan jika ada perubahanmaka dapat dilakukan upgrade.
FASE PROSES PERANCANGAN DATABASE
1. Pengumpulan dan analisa
2. Perancangan database secara konseptual
3. Pemilihan DBMS
4. Perancangan database secara logik (data model mapping)
5. Perancangan database secara fisik
Arsitektur Basis Data
Seperti yang telah dibahas Basis data merupakan sumber informasi
yang dapat dipakai bersama. Setiap pemakai membutuhkan pandangan yang berbeda
terhadap data yang disimpan di dalam basis data. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, terdapat arsitektur komersial DBMS yang didasarkan pada perluasan
arsitektur yang disebut sebagai arsitektur ANSI-SPARC. Basis data adalah tempat
kumpulan data. Menurut C.J. Date (1990), terdapat tujuh keuntungan dengan
menggunakan pendekatan basis data, yaitu
- Redundansi dapat dikurangkan (redundancy
can be reduced).
- Ketidakkonsistenan dapat dihindari
(inconsistency can be avoided (to
some extent)).
- Data dapat dibagikan (the data
can be shared).
- Standar-standar dapat
diselenggarakan (standards can be enforced).
- Pembatasan keamanan dapat
diterapkan (security restrictions can be applied).
- Integritas dapat dipertahankan (integrity
can be maintained).
- Keperluan yang bertentangan dapat
diseimbangkan (conflicting requirements can be balanced).
Basis data memiliki arsitektur
Arsitektur:
Struktur,
artinya komponen-komponen apa yang ada dalam suatu sistem dan fungsi
masing-masing komponen tersebut, serta bagaimana inter-relasi dan interaksi
antar komponen dalam sistem tersebut.
Arsitektur
Sistem Software:
Spesifikasi dari
arsitektur sistem software, menyebutkan bermacam-macam modul beserta interface
dan inter-relasi antar data dan alur kontrol dalam suatu sistem:
Programming-in-the-small:
Pengembangan
individual modul
Programming-in-the-large:
Pengintegrasian modul-modul menjadi suatu sistem yang komplit.
Secara
garis besar, basis data memiliki susunan atau arsitektur sebagai berikut:
– DBMS
(Data Base Management System): bagian dari perangkat lunak yang
bertanggungjawab dalam create, read, update, delete record atau mengelola basis
data
– DDL
(Data Definition Language): yang dipakai oleh DBMS untuk secara fisik
menetapkan jenis record, field dan struktur hubungannya
– DML (Data Manipulation Language):
dipakai untuk membuat, membaca dan meng-update record dalam basis data, dan melakukan navigasi antara
record-record yang berbeda
– Metadata: the data about the data –such as
record and field definitions, synonyms, data relationships, validation rules,
help messages, and so forth
- Jadi, Distributed DBMS adalah
Large Scale Software System.
- Struktur “Ideal” (Standard)
- Untuk menciptakan Reference
Architecture ini diperlukan standardisasi.
Berdasarkan Komponen:
Inter-relasi
antar komponen yang masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda-beda.
Berdasarkan
Fungsi:
Penyediaan
fungsi-fungsi/fasilitas-fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan user yang
berbeda-beda. Strukturnya kebanyakan berbentuk hirarkhi, sesuai klasifikasi
user, contohnya ISO/OSI model.
Berdasarkan
Data:
Karena data
merupakan sumber daya utama yang di-manage oleh DBMS, maka pendekatan ini
menjadi pilihan yang tepat untuk melangkah lebih jauh ke proses standardisasi.
Penyediaan beberapa tipe data dan arsitektur sistem ditekankan pada penyediaan
fungsi berdasarkan klasifikasinya yang dapat menggunakan tipe-tipe data
pada masing-masing klasifikasi.
Arsitektur
sistem yang berbasis organisasi data. Menurut Ansi/Sparc, arsitektur basis data
terbagi atas tiga level yaitu :
1. Tingkat
eksternal (external level)
Tingkat
eksternal merupakan cara pandang pemakai terhadap basis data. Pada tingkat ini
menggambarkan bagian basis data yang relevan bagi seorang pemakai tertentu.
Tingkat eksternal terdiri dari sejumlah cara pandang yang berbeda dari sebuah
basis data. Masing-masing pemakai merepresentasikan dalam bentuk yang sudah
dikenalnya. Cara pandang secara eksternal hanya terbatas pada entitas, atribut,
dan hubungan antar entitas (relationship) yang diperlukan saja.
2. Tingkat
konseptual (conceptual level)
Tingkat
konseptual merupakan kumpulan cara pandang terhadap basis data. Pada tingkat
ini menggambarkan data yang disimpan dalam basis data dan hubungan antara
datanya.
3. Tingkat
Internal (Internal level)
Tingkat internal
merupakan perwujudan basis data dalam computer. Pada tingakat ini menggambarkan
bagaimana basis data disimpan secara fisik didalam peralatan strorage yang
berkaitan erat dengan tempat penyimpanan/physical storage.
Tingkat internal memperhatikan hal-hal berikut ini:
- Alokasi ruang penyimpana data dan indeks
Tingkat internal memperhatikan hal-hal berikut ini:
- Alokasi ruang penyimpana data dan indeks
- Deskripsi
record untuk penyimpanan (dengan ukuran penyimpanan untuk data elemen)
- Penempatan record
- Penempatan record
- Penempatan
data dan teknik enscryption.
Arsitektur
DBMS
Arsitektur data
menjadi sebuah sumber bisnis pada sebuah lingkungan basis data. Sistem
informasi dibangun disekitar sumber ini untuk membuat programmer komputer atau
pengguna akhir dapat mengakses data secara fleksibel. Arsitektur data bisnis
mendefinisikan bagaimana bisnis tersebut akan berkembang dan menggunakan file
maupun database untuk menyimpan semua data dalam organisasi, teknologi file dan
database untuk digunakan, dan setup struktur administrasi untuk mengelola
sumber data.
Database
arsitektur mengacu pada teknologi database yang menckup database engine,
database utility, alat CASE database untuk analisa dan desain, dan alat
pengembangan aplikasi database.
Arsitektur Basis Data dibangun menggunakan format paket bahasa yaitu DDL, dan DML.– DDL (Data Definition Language), yang merupakan satu paket bahasa DBMS yang berguna untuk melakukan spesifikasi terhadap skema basis data. Contoh perintah
DDL misalnya, Create Table, Create Index,
Arsitektur Basis Data dibangun menggunakan format paket bahasa yaitu DDL, dan DML.– DDL (Data Definition Language), yang merupakan satu paket bahasa DBMS yang berguna untuk melakukan spesifikasi terhadap skema basis data. Contoh perintah
DDL misalnya, Create Table, Create Index,
DML (Data Manipulation Language), yang
merupakan satu paket DBMS yang memperbolehkan pemakai untuk mengakses atau
memanipulasi data sebagaimana yang telah diorganisasikan sebelumnya dalam model
data yang tepat. Dengan DML kita akan dapat :
o Mengambil
informasi yang tersimpan dalam basis data.
o Menyisipkan
informasi baru dalam basis data.
o Menghapus
informasi dari tabel.
Tipe
File
Tipe-tipe file
yang digunakan dalam DBMS dibedakan menjadi :
• File Induk (master
File)
• File Transaksi
(transaction file)
• File Laporan (Report
file)
• File Sejarah (history
file)
• File Pelindung
(backup file)
PERBEDAAN
ARSITEKTUR BASIS DATA DAN SISTEM BASIS DATA
Arsitektur basis
data lebih ke fokus ke bagaimana data itu disimpan dalam media penyimpanan(
misal hardisk), masalah indexing, kecepatan akses, sequential atau tersebar.
pokonya yang berhubungan dengan bagaimana data disimpan dalam media fisik.
Sedangkan sistem basis data lebih cenderung bagaimana menggabungkan hal-hal
yang berhubungan dengan manajemen data tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar